Internet GameOnline,Offline Computer Voucher

Powered by Blogger.

PERUBAHAN SOSIAL


PERUBAHAN SOSIAL
A.    Pengertian Perubahan Sosial
Manusia merupakan makhluk hidup yang dinamis, karena mengalami berbagai perubahan. Perubahan manusia inemberi dinamika di` masyarakat. Dinamika masyarakat tercermin dari adanya perubahan yang meliputi perubahari nilai sosial, norma-norma sosial,dan pola perilaku organisasi. Semua perubahan tersebut menjadi bagian dari perubahan sosial di masyarakat.
Perubahan sosial bisa dijadikan sebagai prediksi atau alat ukur untuk mengetahui suatu masyarakat mengalami perkembangan pada bidang tertentu atau tidak. Dalam hal ini, misalnya penggunaan teknologi yang menyebabkan perubahan di masyarakat. Perubahan tersebut bisa dilihat lebih jauh terkait peranan terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, seberapa besar peranan perubahan sosial dalam proses pembangunan negara kita dapat diketahui.
Manusia senantiasa mempelajari dan melakukan perubahan-perubahan terhadap lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan. Pefubahan tersebut dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan sosial yang ada. Hal ini sangatwajar, karena lembaga-lernbaga kemasyarakatan yang berupa norma¥norma sosial diciptakan dan cliajarkan dari satu generasi ke generasi lain hanya semata-mata untuk memerfuhi kebutuhan manusia, baik secara perorangan maupun kelompok.
Pada dasarnya, perubahan sosial dapat diartikan sebagai proses modifikasi struktur Sosial dan pola kebudayaan dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial telah didefinisikan oleh para ahli dengan berbagai dasar pemikiran. Berikut beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian perubahan sosial.
1.        Kingsley Davis, pefubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyaralgat. Strnktur sosial merupakan bentuk jalinan antaraunsiu' sosial pokok dalam masyarakat yang menunjuk jaringamhubungan antar individu di masyarakat di mana terjadi interaksi, interseksi, dan komunikasi sosial. Struktur sosial rnenimbulkan ketidakseimbangan hubungan sosial.
2.        Gillin and Gillin, perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi, pencluduk, ideologi, maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
3.        Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi system sosiahmya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok di masyarakat.
4.        Samuel Koenig, perubahan sosial menunjuk pada pola modifikasi-modifikasi yang texjadi pada pola kehidupanmaniisia. Modiiikasi tersebut bisa terjadikarena sebab-sebab internal dan ekstemal.
5.        William F. Ogburn, perubahan sosial menekankan pada kondisi telmologis yang menyebabkan terjadjnya perubahan dalam   kehidupan sosial.
6.        Roberf Mac Iver, perubahan smial merupakan perubalmn dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan tethachp keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapatdisimpulkan bahwa perubahan sosial mencakup hal-hal berikut ini.
1.      Perubahan pola-pola atau lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2.      Memengaruhi sistem sosial, termasuk struktur sosial masyarakat dan perwujudan kebudayaan.
3.      Disebabkan oleh faktor dari dalam dan' nm masyarakac im Sandia.
Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan pada lembaga so§al dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu serta kelompoknya. Perubahan terjadi karena manusia hakikatnya selalu ingin berubah. Menuxfut Hirschman, penyebab terjadinya perubahan adalah karena kebosanan manusia yang tidak puas dengan segala sesuatu yang telah dicapainya. Iadi, manusia itu selalu ingin berubah, akfif, kreauf, imvauf, amsemu ber-kembang.
Manusia di dalam kehidupannya tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Oleh sebab itu, perubahan sosial memiliki keterkaitan dengan perubahan kebudayaan di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh hal-hal berilcut ini.
1.      Manusia selalu menghadapi masalah baru. Pemikiran-pemikiran baru diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga memunculkan kebutuhan baru.
2.      Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan.
3.      Lingkungan yang berubah.
Perubahanmungkin tidak mudah terjadi untuk beberapa hal, seperti menyangkut agama dan ideologi. Hal ini dikarenakan kedua hal tersebut telah rnelekat clan diperoleh sejak kecil.
Perubahan sosial dimasyarakat terjadi karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi faktor-faktor tersebut antara lain:
1.      rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada,
2.      timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan,
3.      kesadaran untuk mexnperbaiki kekurangan dalam kebudayaannya,
4.      adanya usaha untuk menyesuaikan dengan kondiéi karena adanya pertumbuhan masyarakat,
5.      adanya usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan,
6.      tingkat kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup,
7.      sikap terbuka terhadap hal-hal baru,
8.      nilai-nilai baik yang diberikan rnelalui lembaga pendidikan.
Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan struktur dan fungsi dalam sistem sosial. Cixi-ciri adanya perubahan sosial adalah:
1.      tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang,
2.      perubahan lernbaga sosial merupakan mata rantai, yaitu jika satu lembagamengalami perubahan, maka lembaga yang lain juga mengalami perubahan,
3.      perubahan yang cepat akan mengalami disorganisasi kaxqena adanya masa penyesuaian, yang kemudian menghasillkann feorganisasi yang berisi pemantapan nilai sosial,
4.      perubahan tidak terbatas, tetapi juga memiliki hubimgan -timbal balik.
B.  Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat memiljki pola tertentu. Pola perubahan
sosial tersebut dijelaskan dalam dua teori, yaitu teori siklus dan teori perkembangan.
1.      Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Perubahan sosial bersifat siklus atau berputar meljngkar. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya mempunyai kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi sebelurnnya. Di dalam perubahan ini, tidak ada batas yang jelas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern. Salah satu penganut teori siklus, yaitu Oswald Spengler (1880 - 1939). Ia méngatakan bahwa tiap peradaban mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Setelah it-u, peradaban akan kembali pada tahap kelahiran
Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa peradaban besar memiliki tiga siklus kebudayaan yang tidak berhenti berputar, yaitu kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi. ‘
a.       Kebudayaan ideasional (ideutioriul cultural), yaitu kebndayaan yang didasari oleh nilai-nilaidankepercayaan terhadap supernatural.
b.      Kebudayaan idealistis (ideulisticcultural), yaitu kebudayaan yang merupakan gabungan dari supernatural dan rasionalitas.
c.       Kebudayaansensasi(sensat1bn¢zlcultuml), yaitu sensasi yang menjadi tolok ukm' tujuan dan kenyataan hidup.
Seorang ahli sejarah dari Inggris yang bernama Arnold Toynbee berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan. Tiap-tiap peradaban memiliki kernampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari tingkat peradaban yang lebih   Contoh dari dari hal tersebut adalah kemajuan teknologi disuatu masyarakat yang biasa terjadi karena prose belajar dari kebudayaan lain


2.      Teori Perkembangan
Teori perkembangan clisebut juga dengan teori linier. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat pada titik tujuan tertentu, seperti perubahan darimasyarakat tradisional ke masyarakat modern yang komplek ,bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas Vorganik. Artinya, cara hidup masyarakat fcradisional berkembang menjadi masyarakat yang lébih maju. Solidafitas mekanik dapat diartikan  sebagai cara hidup masyarakat tradisional yang di dalamnya terdapat keseragaman sosial yang diikat oleh ide bersama. Solidaritas ofganik adalah cara hidup masyarakat lebih maju yang berakar pada perbedaanyang ada, séhingga tiap indiviclu berperan sesuai fungsinya masing-masing. Pada solidaritas organik, masyarakat terbagi-bagi secara beragam atau terjadi proses diferensiasi kerja.
Menurut teori perkembangan, masyarakat berkembang dari yang semula primitive menjadi tradisional, dan akhirnya menjadi modern, sebagai contoh petani yang dulu masih menggunakan alat tradisional seperti bajak, kemudian setelah mendapat kemajuan teknologi, berganti menggunakan traktor.
C.  Bentuk Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat berlangsung dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Berikut bentuk-bentuk perubahan sosial tersebut.
1.      Perubahan Lambat (Evolusi)
Evolusi, yaitu perubahan yang berlangsung lambat atau berjangka Waktu lama dan terjadi dengan sendirinya tanpa direncanakan. Perubahan ini biasanya merupakan serangkaian perubahan kecil yang saljng mengikuti dengan sangat lambat. Perubahan lambat (evolusi) yang terjadi di masyarakat dikaji dalam unilinear theories of evolution, universal theories of evolution/ dan multilined theories of evolution.
a.       Unilinear theories of evolution
Menurut teori ini, perubahan masyarakat dan kebudayaannya terjadi dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya ke tahapan yang sempurna. Pelopor teori ini adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer.
b.      Universal theories of evolution
Teori   menekankan bahwa perkembangan rnasyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Perkembangan kebudayaan manusia telah mengikuti suatu evolusi tertentu.
c.       Multilined theories of evolution
Teori ini menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkernbangan tertentu dalam evolusi. Misalnya, peneliiian mengenai perubahan sistem berburu ke sistem pertanian menetap yang dapat memengaruhi sistem kekeluargaan maayarakat.
2.      Perubahan Cepat (Revolusi)
Revolusi, yaitu perubahan yang bérlangsung dengan cepat dan menyangkut pokok-pokok kehidupan masyarakat. Revolusi dapat terjadi tanpa direncana maupun direncana, dapat dilakukan tanpa kekerasan atau dengan kekerasan. Revolusi yang pernah terjadi, antara lain Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Prancis, dan Revolusi Amerika.
Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat terjadi suatu revolusi, anfara lain:
a.       adanya keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan,
b.      ada seseorang atau sekelompok seorang yang mampu memimpin dan menampung aspirasi rakyat untuk dijadikan program kerja
c.       adanya tujuan yang konkret,
d.      ada waktu yang tepat untuk mengadakan perubahan.

3.      Perubahan yang Berpengaruh Kecil
Perubahan yang berpengaruh kecil, yaitu perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh 1angsLmg bagi masyarakat. Secara keseluruhan, perubahan ini contohnya perubahan mode pakaian dan mode rambut. Kedua perubahan tersebut tidak memberi pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat.
4.      Perubahan yang Bérpengaruh Besar
Perubahan yang berpengaruh besar, yaitu perubahan sosial bndaya yang membawa pengaruh langsung pada kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, adanya urbanisasi, maka lahan lapangan kerja ‘makin sempit dan menyebabkan pengangguran, gelandangan, dan pengemis makin banyak. .
5.      Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang tidak dikehendaki, yaitu perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Sebagai contoh, terjadinya gempa bumi dan tsunami menyebabkan permukiman rusak berat dan jatuhnya korban jiwa. Keadaan tersebut memberi pengaruh pada kondisi psikologis penduduk.
6.      Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki, yaitu perubahan yang aiperkirakan akan terjadi sesuai dengan perubahan di masyarakat agar lebih teratur dalam segala bidang pembangmman. Pihak yang mengadakan perubahan disebut agent ofchunge. Contoh perubahan yang dikehendaki, misalnya perubahan pemilihan kepala daerah. Contoh lainnya adanya peratnran penmdang-undangan yang mengatur tentang wajib belajar 9 tahun menyebabkan anak-anak usia sekolah harus mendapat pengajaran dan layak mendapat pendidikan sekolah gratis.
7.      Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
Perubahan struktural adalah perubahan sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Misalnya, semua alat pertanian sudah menggunakan mesin yang canggih, seperti tfaktor dan mesin penggiling gabah.
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar dan merupakan penyernpurnaan dari perubahan sebelumnya. Misalnya, perubahan kurikulurn yang merupakan perbaikan dari kurikulum sebelumnya. Perubahan kurikulum dapat memengaruhi proses pembelajaran di sekolah.


D.    Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Perubahan sosial tent-uticlak Aterjadi begitii saja, tetapi ada faktor penyebabnya. Faktor penyebab perubahan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1.      Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi kanena ada faktor pendorongnya. Faktor pendorong tezjadinya perubahan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a.       Faktor internal
Faktor internal berasal dari dalam rnasyarakat itu   Faktor-faktor tersebut, antara lain bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan baru, konflik, serta pemberontakan, dan revolusi.
1)      Bertambah atdu berkuranghya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cep at menyebabkan terjadjnya perubahan struktur inasyarakat, terutama lembaga kemasyarakatannya. Misalnya, di kota besar yang   penduduk cukup banyak, ada pengaruh terhadap pembagian kerja,'bukan hanya laki-laki yang bekerja, namun juga Wanita memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu nunah tangga sekaligus Sebagai pekerja.
2)      Penemuan baru .
Penemuanbaru dapatjuga disebut discovery, artinya penemuan unsure budaya baru berupa alat maupun gagasan. Proses menghasilkan unsur kebudayaan baru dengan mengombinasikan kebudayaanlamadisebutinvention.
Penemuan baru mengakibatkan munculnya berbagai macam pengaruh. Berikut pengaruh-pengaruh tersebut.
a)      Penernuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang kehidupan yang lainnya. Sebagai contoh, penemuan radio akan memancarkan pengaruhnya keberbagai penjuru yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat.
b)      Penemuan baru akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan yang 1ain. Contohnya, penemuan pesawat terbang telah mernbawa pengaruh besar terhadap metode berperang yang kemudian memperdalam jurang perbedaan antara negara-negara besar dengan negara-negara kecil.
c)      Beberapa penemuan baru akan menyebabkan perubahan pada satu bidang saja. Misalnya, penemuan mobil, kereta api, dan telepon menyebabkan muncul pusat-pusat kehidupan yang lebih banyak di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
3)      Pertentangan (konflik) masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau keloinpok dengan kelompok. Konflik harus segera atau secepatnya ditangani. Apabila dibiarkan terus-menerus, konflik bisa mengubah kehidupan masyarakat. Anggota masyarakat yang biasanya bertegur sapa, karena konflik menjadi saling menyerang.
4)      Pemberontakan dan revolusi
Revolusi dan pemberontakan dalam suatu negara akan menimbulkan perubahan. Contohnya, revolusi kemerdekaan Indonesia mengubah Wajah Indonesia yang sebelumnya merupakan negara terjajah menjadi sebuah negara yang merdeka.
b.    Faktor eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor tersebut, antara lain lingkungan fisik sekitar, peperangan, dan peng kebudayaan inasyarakat lain.
1)      Lingkunganfisik yangada di sekitar manusia
Lingkungan fisik merupakan keadaan alam sekitar beserta potensi bencananya. Bencana alam yang melanda suatu daerah, seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir besar, angin topan, dan semacamnya mengakibatkan masyarakat harus pindah ke tempat tinggal yang baru. Mereka harus beradaptasi dengan keadaaii alam yang baru, sehingga menunfut perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
2)      Peperangun
Peperangan antardua negara dapat mengakibatkan perubahan pada masyarakat. Negara yang menang perang akan rnemaksakan kebijakannya pada negara yang kalah perang. Negara yang kalah mau tidak mau harus mengikuti kebijakan tersebut.
3)      Pengaruh kebudayaan musyumkat lain
Tiap masyarakat memiliki budaya. Hubungan antardua masyarakat yang berbeda, di mana tiap-tiap masyarakat selain memengaruhi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain. Proses ini disebut dengan dyfusi. Difusi juga dapat diartikan Sebagai proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Contoh difusi, antara lain model pakaian budaya Timur Tengah ditiru oleh masyarakat dari negara lain. Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a)      Adanya kontak antarmasyarakat.
b)      Kemampuan mendemonstrasikan manfaat penemuan baiu.
c)      Pengakuan akan kegunaan penemuan baru.
d)     Ada tidaknya kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru.
e)      Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru.
f)       Paksaan untuk menerima unsur baru.
Proses difusi'dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penetrasi damai dan penetrasi paksa.
a)      Penetrasi damai (penetration pacyique)
Peneirasi damai, artinya masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan cara damai. Contohnya, masuknya pengaruh budaya Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua budaya texsebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi menambah khasanah budaya Indonesia. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan hal-hal berikut 
(1)     Aku1turasi, yaitu perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. Contohnya, Candi Borobudur merupakan perpaduan antara budaya Indonesia dan India.
(2)     Asimi1asi,,yaitu bercampurnya dua kebudayaan yang menghasilkan budaya baru.
(3)     Sintesis, yaitu percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya.

b)      Penetrasi paksa (penetration violence)
Penetrasi paksa, artinya masuknya sebuah kebudayaan yang dilakukan secara paksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan, sehingga menimbulkan kegoncangan-kegoncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
Selain faktor-faktor intemal dan eksternal, masih ada lagi faktor-faktor yang mendorong terjadinya 'perubahan sosial menurut pendapat para ahli. Tokoh tokoh dan pendapatnya terurai berikut
a.       Maigono Slamet
Menurut Margono Slamet, fakfor pendorong terjadinya perubahan sosial antara lain:
1)      ketidakpuasan pada situasi' yang ada karena ingin suatu perubahan situasi
2)      pengetahuan yang berbeda antara yang seharusnya ada dan tidak ada,
3)      mendapat tekanan dari Iuar, seperti persaingan atau kompetisi dan adaptasl
4)      mendapat tekanan dari dalam, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu.
b.      Soerjono Soekanto
Faktor pendorong terjadinya perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto antara lain:
1)      kontak dengan budaya lain,
2)      pendidikan bertambah maju,
3)      sikap terbuka dan rnenghargai hasil karya orang lain,
4)      optimis dan memiliki orientasi ke masa depan,
5)      penduduk yang heterogen,
6)      deviasi, yaitu toleransi terhadap perilaku menyimpang asal bukan pelanggaran,
7)      ketidakpuasan masyaralaif terhadap bidang-bidang tertentu,
8)      sisfem pelapisan sosial yang terbuka.

2.    Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat terkadang tidak berjalan lancar. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor yang menghambat 1aju` perubahan sosial tersebut. Berikut beberapa faktor penghambat perubahan sosial.
a.       Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tensebut.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat karena disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup.
c.       Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau.
d.      Adanya kepentingan yang sudah tertanam dengan kuat, sehingga orang selalu mengidentifikasikan dirinya dengan usaha dan jasa-jasanya.
e.       Masyarakat khawatir ada unsur-umsur luar yang dapat menggoyahkan integrasi (persatuan).
f.       Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing dan sikap tertutup, terutama yang datang dari Barat.
g.      Hambatan¥hambatan yang bersifat ideologis.
h.      Kebiasaan pada masyarakat yang sulit diubah.

E.  Dampak Perubahan Sosial
Tiap perubahan sosial akan membawa dampak bagi kedudukan masyarakat. Dampak tersebut adayang positif dan ada yang negatif.
1.      Dampak Positif
Perubahan sosial secara Iangsung atau tidak langsung memberi dampak positif bagi kehidupan. Dampak positif dari perubahan sosial, antara lain:
a.       menciptakan kondisi integratif,
b.      peningkatan kualitas hidup manusia, `
c.       perkembangan iptek makin maju,
d.      tercapainya kesejahteraan dan keamanan Warga masyarakat,
e.       kualitas SDM yang meningkat.



2.      Dampak Negatif
Perubahan sosial juga membawa dampak negatif bagi masyarakat. Dampak negative tersebut dapat berupa disintegrasi, pergolakan daerah, aksi protes, kriminalitas, kenakalan remaja, serta budaya dan perilaku kapitalisme.
a.       Disintegrasi (perpecahan)
Masyarakat merupakan suatu organisasi yang terdiri dari unsur-unsur yang ménjadi satu kesatuan, yang disebut dengan sistem. Apabila salah satu unsur dari masyarakat tersebut tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem dapat terganggu. Ketidakseimbangan sistem mengakibatkan disorganisasi sosial yang lama-kelamaan berujpmg pada disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial membuat situasi dalam masyarakat menjadi chaos atau kacau, bahkan bisa mengakibatkan keadaan yang lebih parah lagi atau disebut dengan unomie, yaitu keadaan tanpa aturan.
Disintegrasi sosial menjadi masalah yang mengkhawatirkan jika dibiarkan begitu saja. Disintegrasi sosial diawali rnunculnya gejala-gejala, antara lain:
1)      terjadinya silang pendapat di antara warga masyarakat
2)      nilai sosial mulai dilecehkan dan norma tidak dipatuhi lagi oleh warga masyarakat,
3)      saksi sebagai alat pengendali sosial tidak berfungsi,
4)      sering terjadi konflik antara nilai dan norma yang lama dengan yang baru,
5)      makin merosotnya wibawa para pemimpin,
6)      interaksi sosial yang terjadi lebih bersifat asosiatif,
7)      sering .terjadi kefusuhan sosial dan kejahatan (anomie sosial).

b.      Pergolakan daerah
Pergolakan daerah banyak dilatarbelakangi oleh ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Pergolakan daerah yang terjadi biasanya disebabkan oleh ketidakpuasan kelompok tertentu pada pemerintah. Misahmya, di suatu daerah terdapat sekelornpok masyarakat yang Inemang tidak puas dengankebijakan pemerintah. Kebijakan térsebut dapat mengakibatkan kesenjangan sosial ekonomi, sehingga memicu kerusuhan.
Faktor penyebab timbuhmya pergolakan daerah, antara lain:
1)      sistem politik dan pemerintahan yang labil,
2)      organisasi massa dan politik yang masih bercorak primordial, sehingga sering terjadi benturan,
3)      keadaan ekonomi yang makin buruk,
4)      terjadinya kemerosotan integrasi, loyalitas, dan daya akomodasi aparatur pemerintah dengan tokoh organisasi po1itil< atau massa, sehingga timbul rasa saling curiga dan buruk sangka terhadap golongan lain atan rezim penguasa,
5)      timbulnya gerakan separatis.

c.    Aksi protes (demonstrasi)
Aksi protes merupakan gerakan yang dapat dilakukan secara per- seorangan atau kelompok untuk menyampaikan rasa tidak puas terhadap tindakan atau kebijakan seseorang atau lembaga tertentu. Salah satu bentuk dari aksi protes adalah demonstrasi.
Menurut sudut pandang sosiologis, aksi probes atau demonstrasi merupakan alat kontrol sosial yang dapat membawa perubahan karena kontrol terhadap lembaga pemerintah dilakukan secara terbuka. Namun, jika aksi demonstrasi tidak terorganisasi dengan baik, akan mengakibatkan huru-hara atau perusakan yang dapat rnerugikan masyarakat.
Sebab-sebab timbulnya aksi protes dan demonstrasi adalah:
1)      adanya kebijakan atau peraturan yang merugikan banyak pihak,
2)      adanya perbuatan seseorang yang dianggap menghina atau meleqehkan golongan masyarakat,
3)      adanya otoriter dari atasan terhadap bawahan atan dari pejabat terhadap rakyat,
4)      terjadinya beberapa kasus yang berbau sara.

d.      Kriminalitas
Tindakan kriminal merupakan tindakan disasosiatif. Kriminalitas ditandai dengan perilaku-perilaku menyimpang yang cenderung melawan hukum atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Tindakan kriminal bukanlah bawaan lahir dan dapat dilakukan oleh pria ataupun Wanita dari beragam usia. Tindakan kriminal juga dapat edilakukan tanpa perencanaan atau dengan perencanaan.
E. H. Sutherland menyatakan pendapatnya tentang krimjnalitas dan menekankan bahwa krimjnalitas merupakan hasil dari proses-proses dalam masyarakat, seperti imitasi, identifikasi, pembentukan konsep diri (seyconception), pelaku sanaan peranan sosial, asosiasi diferensial, maupun kekeeewaan-kekecewaan yang agresif. Menurut Sutherland, orang berperilaku jahat sama caranya dengan berperilaku yang tidak jahat.
Artinya, périlaku jahat dipelajari dalam interaksi sosial. Orang berperilaku jahat merupakan hasil dari interaksinya dengan orang-orang yang cenderung melawan norma-norma yang ada.
Penyebab timbulnya krimjnalitas, antara lain:
1)      pertentangan dan persaingan kebudayaan,
2)      perbedaan ideologi politik,
3)      kepadatan dan komposisi penduduk,
4)      perbedaan distribusi kekayaan,
5)      perbedaan kekayaan dan pendapatan,
6)      mentalitas yang labil.
Kriminalitas tentu memberi dampak negatif bagi masyarakat. Akibat-akibat yang ditimbulkan dari kriminalitas, antara lain:
1)      merugikan pihak lain, baik materiel maupun nonmateriel, misalnya pencurian, perampokan dengan pembunuhan, dan lain-lain,
2)      merugikan masyarakat secara keseluruhan, rnisalnya penipuan, pemalsuan, dan lain-lain,
3)      merugikan negara, misalnya korupsi dan kolusi
4)      mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
Pénanggulangan bisa dilakukan dengan cara preventif dan represif. Cara preventif, yaitu dengan pola mencegah, seperti penyuluhan dan rasia kendaraan oleh petugas. Cara represif) yaitu penanggulangan dengan pola keras,. seperti penangkapan yang dilanjutkan dengan proses hukuman.
e.       Kenakalan remaja
Masa remaja memang masa pencarian jati diri. Pada masa ini, emosi seseorang masih labil, sehingga perlu perhatian dari orang tua dan lingkungannya. Perilaku yang menyimpang atau melanggar norma yang dilakukan oleh para remaja dapat berupa perusakan fasilitas umum, corat-coret, penggunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya.
Kenakalan remaja ditandai dengan keinginan untuk melawan terhadap suatu aturan. Kenakalan remaja juga mencermirmkan sikap apatis yang disertai dengan kekecewaan terhadap kondisi masyarakat. Bentuk-bentuk kenakalan remaja, antara lain:
1)      membolos sekolah,
2)      berbuat cabul, menyimpan atau membaca buku-buku orang dewasa, serta melihat gambar dan film porno,
3)      kebut-kebutan di jalan raya,
4)      minum-minuman keras) memakai obat-obatan terlarang, dan lain-lain.
Kenakalan remaja menjadi permasalahan yang sangat meresahkan masyarakat. Permasalah tersebut disebabkan oleh beberapa factor. Factor penyebab timbulnya kenalakan remaja dipengaruhi oleh motivasi intristik dan motovasi ekstrintik
1)      Motovasi intrintik
Motivasi intrintik atau penyebab dari dalam, meliputi
a.       Factor intelegensi
b.      Factor usia
c.       Factor jenis kelamin
d.      Factor kedudukan anak dalam keluarga
2)      Motivasi Ekstrinsik
Berbagai kenakalan remaja disebabkan pengaruh luar dari diri anak yang meliputi :
a.       Factor rumah tangga
b.      Factor pendidikan dan sekolah
c.       Factor penrgaulan anak
d.      Factor media massa

f.     Budaya dan perilaku kapitalisme
Perilaku kapitalisme, yaitu perilaku-perilaku masyarakat yang mengacu pada masyarakat kapitalis yang cenderung individual dan meninggalkan kebersamaan. Budaya dan perilaku kapitalisme meliputi hal-hal berikut.
1)      Materialisme, yaitu suatu pandangan hidup yang menilai martalpat seseorang diukur dari sesuatu (kebendaan) yang dimiliklnya, bukan dari kejujuran, moral, ataupun sosialnya.
2)      Individualisme, yaitu perilaku yang cenderung memperjuangkan kepentingan pribacli dan meninggalkan sisi-sisi kemanusiaan atau pergaulan sosial.
3)      Adanya hak milik pribacli atas barang-barang yang ada memungkinkan seseorang memiliki kekayaan secara tidak terbatas selama tidak melanggar hukum. Iadi, bukan masalah bila ada seseorang yang sangat kaya di tengah masyarakat miskin.
4)      Pasar bebas, yaitu pelaksanaan pasar ekonomi melalui kornpetisi bebas. Hal ini membuka peluang berkompetisi mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya.

F.     Dampak Perubahan Sosial sebagai akibat Modernisasi dan Globalisasi
Zaman akan terus berkembang. Perkembangan tersebut terlihat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Iptek yang makin maju mempercepat modernisasi dan globalisasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
1.      Modernisasi
a.       Pengertian moderisasi
Modernisasi berasal dari bahasa Latin, modernus, yaitu” dari kata modo yang berarti Cara dan ernus yang berarti periode masa   Modernisasi adalah proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Moderisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Jadi, modernisasi merupakan proses perdbahan sosialdi mana masyarakat sedang memperbarui dirinya dan bérusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
b.      Ciri-ciri modem
Modernisasi dapat terwujud ji1<a masyarakat dibentuk oleh individu-individu yang modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern, yaitu:
1)      memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan,
2)      memiliki keberanian untuk inenyatakan pendapat atau opini teniang lingkungannya sendiri sefta dapat bersikap demokratis,
3)      menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa Ialu,
4)      memiliki perencanaan dan pengorganisasian,
5)      percaya diri,
6)      perhitungan,
7)      menghargai harkat hidup orang lain,
8)      percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi,
9)      menjunjung tinggi sikap bahwa imbalan yang diterima seseorang haruslah seimbang dengan prestasinya dalam masyarakat.

c.       Syarat-syarat modernisasi
Modernisasi berjalan baik jika memenuhi syarat-syarat terhentu. Menurut Soerjono Soekanto, syarat-syarat modernisasi disebutkan berikut :
1)      Cara berpikir ilmiah yang sudah tertanam dengan kuat dan melembaga.
2)      Sistern administrasi negara yang baik dan menciptakan birokrasi yang baik pula.
3)      Sistem pengumpulan data yang baik.
4)      Tingkat disiplin tinggi, terutama disiplin diri
5)      Sentralisasi Wewenang dalam perencanaan sosial yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
d.      Gejala modernisasi
Modernisasi Sebagai hasil dari kemajuan zaman memang sulit untuk dibendung pengaruhnya. Kuatnya rnodemisasi terlihat dari gejala-gejala yang telah merambah ke berbagai bidang kehidupan.
Berikut gejala-gejala rnodemisasi tersebut.
1)         Bidang budaya, ditandai dengan terdesaknya kebudayaan tradisional denganrnasuknya pengaruh dari budaya luar.
2)         Bidang politik, ditandai dengan banyaknya negara yang terlepas dari penjajahan, tumbuhnya negara demokrasi, lahirnya lembaga politik, dan diakuinya hak asasi manusia.
3)         Bidang ekonomi, ditandai dengan banyaknya kebutuhan manusia akan barang dan jasa; sehingga industri dibangnm secara besar-besaran untuk memproduksi barang dan jasa.
4)         Bidang sosial, ditandai dengan banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum inte1ektual.`Se1ain itu, ditandai dengan banyaknya Spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya.
2.    Globalisasi
Perubahan sosial dalam era saat ini, membuat manusia tidak dapat membatasi diri karena adanya perkembangan teknologi, alat komunikasi, dan perkembangan sosial dalam masyarakat yang datang dari mana saja. Hal tersebut akan menimbulkan modernisasi dan globalisasi. Globalisasi adalah proses terbentuknya sebuahsistem organisasi dan komunikasi masyarakat seluruh dunia untuk rnengikuti sistem dan kaidah yang sama.
a.       Ciri-ciri globalisasi
Menurut Cochrane dan Pain, globalisasi ditandai dengan munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya glbbal yang membuat manusia menjadi masyarakat tunggal yang global. Menurut Cohen dan Kennedy, globalisasi merupakan seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia. Ciri-ciri globalisasi, antara lain:
1)      Perubahan kqnsep ruang dan waktu, di mana dengan adanya perkembangan barang-barang seperti belepon genggam, televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
2)      Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda menjadi saling tergantung  dan adanya dominasi dari organisasi semacam WTO (World Trade Organization).
3)      Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
4)      Meningkatnya masalah ekonomi, lingkungan, dan kesehatan.

b.    Dampak modernisaéi dan globalisasi
1)      Dampak positif modernisasi dan globalisasi, antara lain:
a)      memperkaya unsur-unsur kebudayaan,
b)      berketnbangnya ilmu pengetahuan,
c)      berkembangnya teknologi,
d)     berkembangnya industri, `
e)      berkembangnya ekdnomi.
2)      Darnpak negatif modernisasi dan globalisasi, antara lain cultural shock, cultural lag, dan hilangnya unsur-unsur kebudayaan asli.
a)      Cultural shock (gcincangan budaya)
Cultural shock terjadi karena adanya ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda. Akibatnya, menghasilkan suatu pola kehidupanyang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat.
b)      Cultural lag (kesenjangan budaya)
Perubahan sosial budaya ada yang prosesnya cepat, ada pula yang lambat. Hal ini menyebabkan munculnya keseimbangan yang dapat menimbulkan berbagai krisis, ketegangan, konflik, dan sebagainya. Cultural lag adalah kondisi di mana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian kebudayaan suatu masyarakat ~ "
c)      Hilangnya unsur-unsur kebudayaan asli
Masuknya Lmsur-Lmsur budaya luarmenyebabkan terjadinya asimilasi, akulturasi, clan inovasi-inovasi baru. Hal ini dapat menyebabkan unsur-unsur budaya asli akan hilang dan diganti dengan lmsur-unsur budaya baru.
Selain dampak negatif tersebut, dampak negatif lain dari modernisasi adalah:
a)      konsumerisme
b)      pencemaran lingkungan,
c)      kesenjangan sosialekonomi,
d)     kriminalitas,
e)      demoralisasi,
f)       kenakalan remaja,
g)      individualisme.

G. Tatangan Globalisasi Terhadap Eksitensi Jati Diri Bangsa
Globalisasi menjadi suatu gejala yang tidak dapat dihindari oleh bangsa yang membuka diri terhadap kemajuan iptek. Arus globalisasi yang makin kuat member tantangan berupa ancaman bagi eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Bentuk-bentuk  tantangan tersebut diuraikan berikut menjadi suatu gejala yang tidak dapat diuraikan berikut ini.
1.      Kegotongroyongan Mulai Luntur
Gotong royong menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Namun, ciri khas tersebut mulai tergerus oleh arus globalisasi yang makin kuat. Sebagai contoh, masyarakat agraris yang nilai kegotongroyongannya sangat kental mengalami perubahan sosial ke arah masyarakat industri yang cenderung individual dan komersil.
2.      Alkoholisme
Minurn minuman keras menjadi ancaman yang sudah merambah ke berbagai elemen masyarakat. Kebiasaan mengonsumsi minuman keras sering terlihat pada acara-acara tertentu, seperd pesta ulang tahun, merayakan kemenangan, frustasi, atau kecewa yang berlebihan. Kebiasaan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat merusak organ-organ tubuh.
3.      Bergesernya Nilai dan Norma Masyarakat
Kontrol sosial atau pengendalian sosial dalam masyarakat makin longgar atau lunak. Contohnya, banyak pasangan yang tinggal bersama tanpa status pernikahan, gadis hamil di luar nikah, dan anak yang berani kepada orang tua. Hal tersebut sudah dianggap biasa oleh masyarakat pada saat ini. Padahal hal tersebut merupakan aib yang membuat malu keluarga.
4.      Frekuensi Hubungan Keluarga Berkurang
Risiko dari globalisasi yang dirasakan adalah makin berkurangnya silaturahmi atau berkumpul dengan keluarga. Hal ini terjadi karena tiap orang sudah disibukkan dengan pekerjaan atau aktivitasy masing-masing, sehingga waktu untuk bérkumpul atau silaturahmi dengan keluargfa makin berkurang.
5.      Kurangnya Pemakaian Produksi Dalam Negeri
Indonesia sebenamya memiliki ragam produk dalam negeri yang berkualitas. Namun sayangnya, sebagian warga masyarakat lebih suka mengunakan produk-produk luar negeri yang dianggap lebih berkualitas daripada produk dalam negeri.
6.      Kesenian Tradisional Kurang Diminati Golongan Muda
Generasi muda lebih senang mempelajari disko, breakdance, dan ballet daripada belajar tari gambyong. Kesenian tradisional dianggap kuno dan tidak modern.
7.      Memudamya Pemahaman Agama
Agama menjadi benteng untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi. Namun terkadang, pendidikan agama saat ini justru dikalahkan. Akibatnya, generasi muda cenderung mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang dibawa kebudayaan dari luar
H.  Mengatasi memudarnya Jati Diri Bangsa
Hilangnya jati diri bangaa sebagai akibat dari globalisasi dan modernisasi merupakan langkah mundur dalam kehidupan berbangsa. Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam upaya mengatasi 'memudarnya jati diri bangsa Indonesia, antara lain:
1.      mampu mengembangkan sikap kritis dan selektif terhadap kebudayaanasing yang masuk ke dalam negeri,
2.      mampu menjadikan kebudayaan dan kesenian tradisional sebagai wahana pengembangan pariwisata nasional,
3.      mampu membudayakan tertib hukum di kalangan masyarakat sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku,
4.      menyediakan sarana rekreasi dan hiburan yang sehat bagi remaja,
5.      mengadakan tempat untuk menyaluxkan bakat dan kreasi bagi remaja,
6.      mampu meningkatkan sumber daya manusia indonesia,
7.      menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri,
8.      pengembangan industri yang berwawasan lingkungan hidup, sehingga tidak mengganggu ekosistem yang ada,
9.      kondisi lingkungan hidup harus tetap dijaga, terutama dari pencemaran air, tanah, dan udara,
10.  menanamkan rasa bangga berkebangsaan bagi generasi mucla rnelalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada,
11.  mempertebal iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
12.  mampu memberantas perdagangan dan penyalahgunaan narkotika dan obat¥obatan terlarang,
13.  meningkatkan peran orang tua dalam pendidikan anak.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment